Kapan Matahari padam ? sebuah pertanyaan yang menggelitik dan sulit dijawab dengan pasti, juga sangat fundamental karena menyangkut kehidupan di Bumi. Jika mengacu pada habisnya bahan bakar, benarkah Matahari akan hidup hingga 5 miliar tahun lagi? Sungguh sulit membuktikan kebenarannya karena apakah Matahari akan terbakar habis dan berubah menjadi energi? Seperti apa Matahari pada akhir masanya?
Apa
yang akan terjadi pada matahari?
     Apakah
yang akan terjadi dengan Matahari? yang jelas, jika selama ini yang menghidupi Matahari adalah reaksi termonuklir, matahari akan padam jika reaksi itu
berhenti. Manusia telah menyaksikan Bintang yang bersinar, namun tiba-tiba
meredup dan akhirnya padam. Teleskop Hubble telah merekan gambar-gambar bintang
sekarat yang kemudian mati.
Kerutan
Gravitasi
      Mengacu
pada temuan Hublle, jelas Matahari suatu saat padam. Herman Helmholtz pada tahun
1825 mencetuskan teorema virial, bahwa energy Matahari dipicu oleh kerutan
gravitasi, dengan mengamati perkembangan Matahari yang diameternya surut 85
meter per tahun. Jika pengamatan HelmHoltz benar, Matahari hanya akan bertahan
20-25 juta tahun sejak dilahirkan , padahal saat ini Matahari sudah berusia 4,5
miliar tahun. Berarti teorema virial tidaklah tepat.
Teori
termonuklir
     Teorema
virial lalu digantikan oleh teori termonuklirnya Hans Bethe. Reaksi termonuklir
merupakan reaksi kimia konvensional yang memerlukan unsur reaktan dalam proses
reaksi termonuklir. Bahan baku utama dalam reaksi termonuklir di 
Matahari
adalah hydrogen. Ahli Astronomi dan Astrofisika berpendapat bahwa dengan
bertambahnya usia matahari, pemakaian hidrogen semakin boros sehingga Matahari
memancarkan energy radiasi semakin banyak. Hal ini akan menyebabkan naiknya
temperatus atmosfer Bumi dan anggota tata surya lain. Jika mekanisme
berdasarkan reaksi termonuklir tepat, semakin tua Matahari, maka akan semakin
miskin pula persediaan hidrogen. Dengan demikian lambat laun matahari akan padam.
Bahan bakar hidrogen matahari ini diduga masih cukup untuk waktu 5 miliar tahun
lagi. 
Tahap
evolusi matahari
   Skenario
matinya matahari bermula ketika hampir seluruh hidrogennya telah diubah menjadi
helium. Kemudian terjadi pembakaran helium dengan energy radiasi  yang di lepaskan jauh lebih besar
dibandingkan dengan hidrogen. Tekanan radiasi yang meningkat mengakibatkan Bintang mengembang. Bersamaan dengan itu, termperatur permukaaannya menurun drastic
sehingga cahaya yang dipancarkannya berubah dari kuning menjadi merah. Temperatur
permukaan matahari yang telah menjadi sebuah bintang  raksasa merah turun manjadi sekitar 3.500 C.
semaentara itu, terjadi kontraksi gravitasi 
yang menarik teras helium. Proses kerutan gravitasi tersebut menambah energy
yang jauh lebih tinggi, sehingga energy radiasi keluar semakin kuat dan
menyebabkan Matahari mengembang. Besarnya akan menelan Merkurius dan Venus. Bintang
raksasa merah merupakan sebuah tahap yang harus dilalui bintang-bintang di
jagat raya dalam evolusinya.
Bintang
Raksasa Merah TT Cyg
     Teleskop
hubble banyak merekam bintang raksasa merah yang tengah sekarat. Contohnya TT
Cyg yang terletak di rasi Cygnus yang berjarak 1.500 tahun cahaya dari
bumi.  Bintang itu memiliki cincin tipis
dari gas karbon monoksida yang berjejari 0,25 tahun cahaya (2 miliar km).
pemanasan yang disebabkan bintang sekarat tersebut membuat cincin berpijar. Bintang
TT Cyg yang menjadi pusat cincin itu berjecis bintang raksasa tipe karbon. Maksudnya,
pada bagian dalam bintang berlimpah inti karbon yang dihasilkan dari pembakaran
helium. Karbon itu juga terdeteksi di atmosfer bintang. Cincin di sekitar
bintang rajsasa merah tersebut di duga terbentuk oleh proses ledakan lapisan
terluar bintang, 6000 tahun silam. Selanjutnya, gravitasi bintang itu
mencengkeram material yang terlempar tersebut dan membentuk cincin.  
Akhir
evolusi Matahari
     Tahap
selanjutnya, Matahari akan melepaskan materi bagian luarnya, yang akan menjadi
cincin gas yag disebut kabut planet (planetary nebula). Dinamakan kabut Planet
karena melalui teleskop kecil, ia terlihat seperti cakram mirip planet. Sementara
bintang pusatnya akan mendingin menyusut menjadi bintang menjadi sebuah bintang
kerdil putih. Bintang kerdil putih adalah sebuah bintang panas kecil yang
menandai akhir evolusi bintang seperti Matahari.
Bintang
Kerdil Putih
     Bintang
kerdil putih ukurannya kira-kira sebesar Bumi, tetapi meterinya sebanyak Matahari. materinya tertarik oleh gravitasi nya sendiri sehingga menjadi
super padat. Satu sendok “tanah” bintang itu berbobot 1 ton atau lebih. Kerdil
putih sedemikian samarnya sehingga untuk melihannya diperlukan teleskop. Itulah
skenario Matahari yang kehabisan hidrogen yang dikandungnya. Setelah membesar
menjadi raksasa yang menelan Merkurius dan Venus, nasibnya harus berakhir
menjadi bintang kredil putih. 
Sumber
bacaan : Ensiklopedia Matahari dan Bintang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar