Kamis, 03 April 2014

Model Tata Surya Copernicus



              Benda-benda Astronomis memainkan peranan dalam cabang ilmu geofisika. Matahari adalah sumber energi dan cahaya di planet Bumi. Atraksi grafitasional satelit bumi (bulan) menyebabkan pasang surut ocean (laut). Lebih dari 2000 tahun yang lalu “fakta nyata” bahwa bintang, planet dan matahari, juga semuanya bergerak mengelilingi bumi, telah diterima sebagai dasar model Geosentris (pusat-Bumi) tata surya. Gerak semu (apparent motions) planet, bulan dan matahari relatif terhadap bintang dan terhadap satu sama lain dijelaskan hampir lengkap dalam teori Geosentris Hipparchus pada tahun kira-kira 140 SM ( circa 140 before Christ atau ca. 140 B.C) Hipparchus adalah ahli astronomi terbesar dalam Yunani Kuno (ancient Greece). Selanjutnya teori tersebut dikembangkan oleh Cladius Ptolomaeus (Ptolemy) sekitar tahun 150 T.M dan biasanya disebut “ Teori Ptolemaic”.
              
             Dalam teori Ptolemaic, bumi berada pada pusat alam semesta (universe). Bulan berputar (revolve) mengelilingi bumi dengan orbit yang paling dekat, sementara bintang-bintang terletak dalam bulatan angkasa (celestial sphere) yang besar dan berputar dalam orbit yang paling jauh. Antara bintang-bintang dan bulan terletak orbit matahari. Planet (dalam bahasa yunani berarti pengembara atau kelana) yang mempunyai gerak relatif terhadap bintang digambarkan dengan nama kuno nya. Planet-planet ini bergerak dengan orbit nya masing-masing di sekitar bumi. Orbit Venus dan Merkurius ditempatkan antara orbit Bulan dan Matahari, sedangkan orbit Planet-planet yang lain seperti Mars, Yupiter, dan Saturnus diduga terletak antara Matahari dan Bintang-bintang. Kesulitan dalam utama dalam model geosentris adalah retrogresi (kemunduran) periodic dari planet-planet.

              Lintasan semu (apparent path) planet sepanjang tahun relatif terhadap bintang-bintang  adalah lengkungan (kurva) yang tidak rata. Adakalanya planet-planet diamati berbalik ke belakang sebelum bergerak ke depan lagi selama tahun tersebut. Untuk menjelaskan gerak mundur semu ini dalam kerangka (framework) teori geosentris, maka perlu menganggap bahwa planet-planet bergerak dalam lintasan-lintasan sirkular kecil yang disebut episiklus (epicycles), ketika planet-planet mengikuti orbit besar mengellilingi bumi.
                 Ahli astronomi yunani, Aristarchus (kira-kira 310-230 SM) pernah menyatakan bahwa matahari mungkin berada pada pusat alam semesta, dan bumi mengitarinya, meskipun kemudian ia sendiri yang menilak gagasannya. Konsep heliosentris ini belum mendapat tempat dalam bidang astronomi. Baru pada tahun 1543 terjadi revolusi ilmiah besar-besaran oleh Copernichus (1473-1543) yang mengganti model geosentris dengan model heliosentris yang lebih sederhana. Planet-planet yang berada di antara matahari dan bintang berevolusi terhadap matahari dan orbit berbentuk lingkaran.
              
              Dalam model Copernicus, Matahari berada pada pusat alam semesta, bintang-bintang terletak pada bulatan angkasa yang berputar mengelilingi matahari. antara bintang-bintang dan matahari adalah planet-planet termasuk bumi  yang berputar mengelilingi matahari dalam masing-masing orbitnya .Gerak mundur semu dari planet-planet dijelaskan dengan gerak relative bumi dan planet-planet yag bergerak di sekitar matahari dengan kecepatan sudut berbeda. Model Copernicus tidak sempurna dalam dua hal : bintang-bintang tidak berputar di sekitar matahari, dan planet-planet tidak mengikuti orbit sirkular.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar