Kamis, 17 April 2014

Periodesasi Gerhana


Perhitungan perkiraan terjadinya gerhana telah dilakukan sejak zaman dahulu kala. Perkiraan tersebut yang nantinya dijadikan acuan penetapan gerhana pada tahun-tahun berikutnya. Meskipun mereka belum mengerti kombinasi kesejajaran pergerakan Matahari dan Bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana.[1]

Sejak zaman Babilonia, observasi tentang gerhana sudah sering dilakukan secara rutin. Dari pengamatan mereka diketahui bahwa gerhana yang mirip akan terulang tiap kira-kira 18 tahun 11 hari. Periode tersebut dinamakan periode saros. Gerhana-gerhana yang dipisahkan oleh satu periode saros mempunyai karakteristik yang sangat mirip dan dikelompokkan dalam satu keluarga yang dinamakan seri saros. [2]
Lama waktu dalam periode saros merupakan keselarasan atara tiga periode orbit orbit bulan, yakni siklus Bulan sinodik, siklus tahun gerhana dan siklus Bulan anomalistik. [3]
a.         Bulan sinodis, merupakan interval waktu dari frase Bulan kembali ke Bulan. Panjang bulan sinodis adalah 29.53059 hari = 29 hari 12 jam 44 menit.
b.        Siklus tahun gerhana, merupakan interval waktu yang dibutuhkan Bumi untuk bergerak dari titik simpul. Panjang tahun gerhana adalah 346, 6 hari 14 jam 24 menit.
c.         Bulan anomalistik, merupakan interval waktu yang dibutuhkan Bulan untuk bergerak dari perigee ke perigee lagi. Sedangkan panjang Bulan anomalistik adalah 27,554555 hari = 27 hari 13 jam 19 menit.
Satu periode saros terjadi sekitar 18 tahun 11 hari lebih 1/3 hari. Periode tersebut sama lamanya dengan 223 kali bulan sinodis. Gerhana yang dipisahkan 223 bulan sinodis (6585,321) itu kurang lebih sama dengan 19 tahun gerhana (6585,78) hari keduanya terpaut 11 jam, artinya pada selang satu periode saros, bulan akan kembali ke frase sama pada titik simpul yang sama juga.[4]
Dengan demikian, masyarakat zaman dahulu sudah dapat memperkirakan terjadinya gerhana, karena mereka telah melakukan pencatatan terjadinya gerhana dan ditemukan bahwa dalam setiap kira-kira 18 tahun sekali terjadi gerhana yang sama.


[1] Michael A. Seeds, Exploring the Universe, California : Wadsworth Publishing Company, 1987, hlm. 30
[2] Ahmad Izzuddin, Op.Cit, hlm. 110-111
[3] Ibid, hlm. 111,
[4] Ibid

Tidak ada komentar:

Posting Komentar